Detailed Notes on Pasukan88

two. Kejadiannya, seperti penyanderaan ditengah hutan rimba dan membutuhkan jumlah satuan yang lebih banyak dan berpengalaman.

Saya yakin semua tugas demi kejayaan bangsa dan negara kita tercinta, dengan begitu kita lebih dipercaya oleh masyarakat dan ujung-ujungnya khan gaji kita naik juga he…he….he………

Proses rekrutmen prajurit Gultor dimulai sejak seorang prajurit selesai mengikuti pendidikan para dan komando di Batujajar. Dari sini, mereka akan ditempatkan di satuan tempur Grup one dan Grup two, baik untuk orientasi atau mendapatkan pengalaman operasi.

Namun yang dilupakan oleh AKBP Ibnu Hadjar adalah pasukan yang beliau bawa bukan Pelopor atau Ranger tahun fifty-an dan sixty-an melainkan anggota Brimob yang baru lulus dan tidak terlatih untuk bertempur dengan gaya Pelopor. Selain itu, taktik tempur dalam tim dipergunakan untuk ofensif dan dengan taktik hit and run. Taktik tempur tim sama sekali tidak akan efektif untuk bertahan. Pemahaman terhadap medan tempur juga mutlak diperlukan untuk menggunakan taktik tempur tim Pelopor.

Perlengkapan lain seperti granat peluncur maupun granat tangan juga tidak disediakan. Hal lain yang menyedihkan adalah pasukan ini hanya dibekali dengan peta tanpa ada kompas sebagai penunjuk arah. Radio komunikasi antara markas batalyon dan kompi di lapangan atau dengan peleton juga tidak disediakan. Padahal lazimnya pada pasukan tempur, pada level peleton tersedia radio komunikasi PPRC. Bahkan khusus pasukan Menpor dalam setiap tim tersedia radio PPRC untuk melakukan komunikasi.

Tahukah Anda, jika Brimob kita yang tercinta itu penampilannya sama dengan Koninkijke Marechaussee?. Bahkan warna baretnya pun sama, biru tua dengan seragam lapangan berwarna biru gelap mendekati hitam.

bukan satuan lain seperti yang sekarang dijadikan sejarah. Dijaman kita dahulu, Rangers sangat ditakuti karena mempunyai salah satu keahlihan yaitu menembak tepat sasaran dalam kondisi apapun dan ini sangat desegani oleh satuan lain diindonesia. Bagaimana dengan Kalian? Kalian diserang oleh satuan lain yang menyerang markas kalian, begitu panik dan tidak berhasilmenghancurkan mereka. jadi jangan terlalu bangga dengan operasi ini itu. Salam

Merunut keputusan KSAL, Denjaka adalah komando pelaksana Korps Marinir yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan kemampuan dan kekuatan dalam rangka melaksanakan operasi antiteror, antisabotase, dan klandesten aspek laut atas perintah Panglima TNI.[one]

Kopassus jarang melibatkan personel yang banyak dalam suatu operasi. Supaya tidak terikat dengan ukuran baku pada kompi atau peleton, maka Kopassus perlu memiliki sebutan tersendiri bagi satuannya, agar lebih fleksibel.

Tolong dikau jadi moderator untuk diskusi di site ini yaa. blog yang sangat berkualitas. salam manies,

Salah satu bab yang paling kontroversial adalah bab 10 yang membahas keterlibatan Brimob dalam Operasi Seroja di Timor Timur (sekarang Timor Leste). Versi pertama yang muncul dalam weblog ini adalah hasil wawancara dengan para anggota Yon Teratai, tentu saja karena mereka tidak memegang jabatan komando tidak memahami garis kebijakan komando dari Brimob pada waktu itu.

Seminggu yg lalu, ayah saya bercerita tentang ranger dan pelopor pada teman lama yg sudah lama tidak bertemu pada saat meninggalnya om saya…

Dalam operasi inilah nampak tidak ada perbedaan antara TNI dan Polri karena yang bertugas sebagai level guy (prajurit) terdepan diundi tanpa membedakan berasal dari satuan apa. Sekitar two kilometer dari Batata terdengar tembakan sporadis yang mengarah ke pasukan bantuan. Komandan pasukan segera memerintahkan mengejar penembak gelap, namun tidak berhasil karena ternyata di wilayah itu dipenuhi bunker yang sulit dilacak.

Banyak anak buahnya yang mengira Ipda Hartino mempunyai jimat yang menyebabkan beliau mampu menjejak gerombolan pemberontak. Regu yang pimpinannya diambil alih oleh Ipda Hartino selalu menyiapkan amunisi tambahan sebagai persiapan kontak tembak berlangsung lama dan biasanya memang demikian. Pasukan pemberontak yang bertemu dengan Rangers selalu dikejar dan tidak dilepaskan. Kebijakan lapangan dari Ipda Hartino yang terkenal dikalangan anak buahnya adalah tidak diperkenankan membawa tawanan dalam pertempuran, artinya setiap musuh harus ditembak. Itu sebabnya sang komandan menjadi sosok yang kontroversial. Tipe pemberontak dari Ipda Hartino muncul pada saat penugasan infiltrasi ke Irian Barat/Papua pada Februari 1962. Sang komandan bersitegang dengan komandan detasemen yang berasal dari Brimob organik, Ipda Hartino sudah mengacungkan senapan AR fifteen dan sudah melepas pengamannya membidik sang komandan detasemen, demi membela seorang prajurit Ranger yang melanggar aturan detasemen. Ketegangan mengendur pada saat Ipda Hartino melihat komandan detasemen berpangkat Ajun Komisaris itu pucat. Pasca penugasan dalam operasi Trikora, Ipda Hartino ditugaskan memimpin sebuah kompi Brimob organik di Kalimantan. Jabatan itu adalah sebuah promosi ke pangkat Ajun Komisaris Polisi. Pada saat sampai di wilayah penugasan,anak buahnya yang baru menyiapkan tiga truk pengangkut pasukan untuk mengangkut barang-barang bawaan sang komandan kompi. Namun, AKP Hartino sang komandan kompi hanya membawa Pasukan88 sebuah ransel kecil berisi pakaian dinas dan pakaian hariannya. Anak buahnya hanya melongo terheran-heran melihat gaya sang komandan kompinya yang baru. Alhasil tiga truk pengangkut pasukan pulang dengan kondisi kosong melompong.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *